Video satu keluarga di Solo yang tinggal di sebuah kebun, menjadi viral di media sosial. Para warga mendatangi rumah keluarga Farel, setelah beredar video yang diunggah akun Instagram @indahpuspitapranowo, Minggu (14/6/2020) lalu. Keluarga yang tinggal di Jajar, Laweyan, Solo, itu disebut hidup serba memprihatinkan.
Mereka kini mendapat sejumlah bantuan, setelah kondisi mereka diketahui oleh warga. Seorang warga Solo bernama Damai, menjadi satu di antara dermawan yang mengunjungi rumah Farel. Ia datang bersama dua orang temannya yang tergabung dalam sebuah kelompok arisan.
Damai dan kedua temannya itu mengunjungi rumah Farel pada Rabu (17/6/2020) lalu. Saat tiba di sana, ketiga orang warga tersebut sempat bertemu dengan ayah Farel. Menurutnya, pria tersebut kesehariannya bekerja di sebuah warung makan yang terletak tak jauh dari rumahnya.
Dalam kunjungan tersebut, Damai dan teman temannya membawa kebutuhan sehari hari. "Cuma bawa sedikit kebutuhan sehari hari dari donasi anggota anggota arisan." Dirinya menambahkan, anggota arisannya memang sengaja berdonasi untuk keluarga tak mampu tersebut.
"Donasi dikumpulkan melalui transfer ke pemilik arisan, dan dibelanjakan berupa sembako," ungkap dia. Setelah mengunjungi keluarga Farel, Damai berharap mereka selalu diberi kesehatan. Ia juga berharap, orang lain bisa turut membantu keluarga dengan kondisi memprihatinkan di Solo tersebut.
"Berharap bantuan tidak cuma saat ini saja, selanjutnya masih ada yang bantu untuk keluarga Bapak Agus." "InsyaAllah saya dan keluarga juga bisa menyisihkan rejeki untuk keluarga Pak Agus," imbuh dia. Damai juga mengambil pelajaran, bahwa masih ada orang yang lebih membutuhkan.
"Ternyata masih banyak orang orang yang membutuhkan dibanding kita." "Maka dari itu, apa salahnya jika kita mempunyai rezeki lebih, kita bisa berbagi," ungkapnya. Sebelumnya, warga yang mengunggah video, Indah, menyebut awalnya Farel menghampiri saat dirinya berada di rumah keluarganya yang tengah dibangun.
Melihat kondisi pakaian yang dikenakan Farel robek, Indah langsung mengambil baju yang layak pakai. Ia juga memberi sejumlah uang pada anak tersebut untuk membeli sandal dan jajan. "Aku ambilin baju, aku pakaikan bajuku, aku kasih uang dan kasih jaket."
"Aku bilang buat beli sendal sama jajanan. Yaudah aku tanya rumah dia di mana, dia jawab di kebun," terang Indah. Kagetmendengar jawaban itu, ia lalu mengikuti Farel pulang ke rumahnya. "Aku ikutin itu adiknya dari belakang, itu anak kira kira enam tahunan."
"Ada kebun besar banget, dan ada pohonnya udah lebat banget kayak hutan gitu," jelasnya. Saat mengetahui kondisi rumah Farel, Indah tak percaya dengan apa yang dilihat. "Adiknya masuk lewat kebun itu ditutup sama seng, masuk lah adiknya aku juga masuk."
"Kaget banget karena aku mikir maaf, hantu apa orang beneran ini yang aku tolongin," katanya. Indah dan seorang pria yang merupakan adiknya, lalu memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah Farel. "Yaudah aku beranikan masuk demi adikku, saat melewati itu pohon pohon ada gedung tua."
"Kalau kata temenku itu bekas pabrik es batu. Sampai sana aku disambut sama adik dia," terangnya. Saat masuk ke dalam rumah, rasa kaget kembali dirasakan oleh Indah. "Syok aku lihat keadaan mereka memprihatinkan semua. Ibunya cerita anaknya sebenarnya empat, tapi meninggal satu karena diare," lanjut dia.
Ia mengatakan, gedung tua yang ditinggali oleh keluarga tersebut diduga milik orang lain. Indah pun sempat menegur ibu Farel karena kondisi ketiga anaknya yang memprihatinkan. "Dia (keluarga) itu cuma memanfaatkan gedung yang udah enggak kepakai lama kayaknya."
"Di gedung itu cuma ada satu lampu penerangan, aku prihatin lebih ke anak anaknya." "Sempet aku omelin (ibunya) karena anaknya dibiarin enggak pakai sendal, dan ibunya bilang iya aja," ungkap Indah.