Membuat video dari foto siluet dengan idola K Pop, kini tengah menjadi tren di TikTok. Hal tersebut diketahui dari cuitan sebuah akun Twitter, Sabtu (18/7/2020) lalu. Dalam unggahan tersebut, terlihat sejumlah tangkapan layar dari video TikTok.

Foto foto itu memperlihatkan siluet seorang penggemar perempuan dengan anggota dari boyband K Pop. Sang penggemar terlihat seolah olah tengah berciuman dengan idolanya. Bahkan, mereka membuat siluet idola K Pop yang terlihat seperti mencium bibir, leher, hingga perut yang tengah hamil.

Menanggapi tren di kalangan penggemar itu, pengunggah mengungkapkan pendapatnya. Ia tak setuju jika sejumlah penggemar mengikuti tren yang menurutnya tak pantas itu. Utas tersebut telah di retweet 2,2 ribu kali, dan mendapat 6,6 ribu tanda suka.

Pengunggah melanjutkan, tren tersebut awalnya dibuat oleh pengguna TikTok di luar negeri. Kemudian, penggemar K Pop di Indonesia mulai meniru untuk membuat video siluet dengan idolanya. Lantas, bagaimana tanggapan psikolog soal tren tersebut?

Psikolog keluarga, Adib Setiawan, S Psi, M Psi, menyebut video TikTok yang dibuat oleh sejumlah penggemar tersebut merupakan kreativitas. Namun, para penggemar seharusnya juga menjunjung norma norma yang ada di Indonesia. "Ini sebenarnya kan konten, bisa saja konten ini tujuannya biar banyak dilihat saja," jelasnya.

Psikolog di www.praktekpsikolog.com ini menambahkan, yang dilakukan penggemar K Pop itu wajar jika membuat siluet dengan lawan jenis. Sehingga, membuat siluet yang seolah olah berciuman dengan idolanya itu bukan sebuah penyimpangan seksual. "Menurut saya ini masih normal, enggak ada gangguan. Karena saya masih positif thinking ini dalam rangka konten."

"Enggak maksud maksud terobsesi atau apa, itu normal saja," terang psikolog yang berkantor di Bintaro, Jakarta Selatan itu. Adib pun setuju jika penggemar K Pop yang mengikuti tren itu menyebut hanya sebagai lucu lucuan. Namun, dirinya menganggap penggemar yang membuat siluet berciuman dengan idola itu sudah berlebihan.

"Tujuan TikTok kan memang hiburan. Tapi kalau sudah sampai cium pipi, cium perut, itu berlebihan lah," tegasnya. Psikolog yang juga berpraktik di Klinik Terapi Anak dan Dewasa YPPI itu berujar, perilaku seperti itu tidak dibenarkan. Sebab, berciuman bibir hingga perut seperti itu dilakukan oleh pasangan suami istri.

"Itu kan bukan muhrim, kalau sampai begitu itu kan wilayah pribadi manusia." "Yang berhak mencium bibir, mencium perut, itu kan cuma pasangan sah dari orang tersebut," katanya. Adib kemudian mengimbau agar tak membuat video seperti itu.

"Jangan mengeksploitasi seperti itu lah, jangan berlebihan menurut saya," pungkasnya.