Media sosial diramaikan sebuah video gerombolan pesepeda menerobos lampu lalu lintas yang tengah menyala merah di Kota Tegal, Jawa Tengah. Hal tersebut dilakukan oleh belasan bahkan puluhan pesepeda. Gerombolan sepeda terdiri dari anak anak hingga dewasa, ada laki laki dan perempuan.
Akibatnya, sebuah mobil bahkan terpaksa harus berhenti di tengah jalan. Pesepeda tersebut tampak menerobos lampu lalu lintas sembari membunyikan bel sepeda serta bersorak. Terlihat seorang pesepeda bahkan membuat isyarat stop menggunakan tangan kepada kendaraan bermotor.
Video tersebut direkam oleh seorang pengendara yang searah dengan pesepeda dan tengah menghentikan kendaraannya. Perekam pun sampai meluapkan kekesalannya. Akun Instagram @infotegal mengunggah video tersebut pada Minggu (28/6/2020).
Selain melanggar aturan lalu lintas, dalam keterangan video menyebutkan banyak pesepeda yang tidak mengenakan masker. Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Tegal, AKP Bakti Kautsar Ali, membenarkan kejadian tersebut berada di wilayah menuju alun alun kota. Aksi tidak tertib tersebut diduga terjadi pada Sabtu malam.
Menurut Bakti, apa yang dilakukan sejumlah pesepeda tersebut adalah hal yang salah. Bakti menyebut pesepeda juga wajib menaati lalu lintas, termasuk lampu alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau lampu merah. "Pesepeda tetep wajib menaati (APILL)," ujarnya.
Bakti mengungkapkan pihaknya hingga kini telah giat melakukan imbauan kepada masyarakat yang gemar bersepeda. "Kalau ditilang tidak, cuma kita kasih imbauan," ujarnya. Bakti menyebut Satlantas tengah berkoordinasi dengan Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Tegal untuk pembuatan jalur khusus sepeda.
Selain itu pihaknya juga akan membahas aturan main bagi pesepeda. "Seperti parkir dan jalur bersepeda, agar mematuhi rambu lalu lintas," ungkapnya. Menurut Bakti, bersepeda adalah kegiatan yang positif.
"Ya sepedaan itu positif, tapi saking banyaknya terus ada yang menerobos lampu merah," ungkapnya. Ia menyebut bersepeda adalah wujud masyarakat Kota Tegal dalam meluapkan kegembiraan. "Setelah dari isolasi wilayah, lockdown , PSBB, kemudian dibuka, banyak kegembiraan masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya tidak bisa melarang tren kegiatan bersepeda di masyarakat. "Kita selalu mengimbau, kita juga harus mengikuti tren," ujarnya. Bakti juga menyebut pihaknya akan mencoba memberikan contoh bersepeda yang baik kepada masyarakat.
"Nanti mungkin kita akan berpatroli dengan menggunakan sepeda untuk memeberikan contoh," ungkapnya. AKP Bakti pun memberikan sejumlah imbauan untuk para pesepeda. "Safety tolong diperhatikan, protokol kesehatan diutamakan, jangan bergerombol," ujarnya.
Kemudian Bakti juga meminta agar pesepeda tidak berjajar di jalan raya. "Karena akan memenuhi jalan dan membahayakan," katanya. Selain itu para pesepeda juga diminta untuk menjaga jarak.
"Serta taati lampu merah, juga jangan parkir sembarangan," kata Bakti. Bakti juga menegaskan, pesepeda wajib berhenti apabila lampu APILL berwarna merah. "Harus berhenti untuk keselamatan, apalagi Kota Tegal masih jalur pantura, yang lewat ada truk truk besar," ungkapnya.
Pihaknya berharap, pesan positif untuk menaati aturan lalu lintas bagi pesepeda disebarluaskan. "Kami minta tolong untuk saling menjaga, kami tidak bisa membatasi tren, tapi mari untuk menaati lalu lintas demi keselamatan," pungkasnya. Sebelumnya, media sosial juga diramaikan dengan video rekaman CCTV memperlihatkan sebuah kecelakaan antara sejumlah pesepeda dengan sebuah motor di jalan raya.
Kejadian tersebut dikabarkan terjadi di Yogyakarta. Tampak empat orang pesepeda membentuk formasi sejajar. Kemudian, terjadilah senggolan yang menyebabkan dua pesepeda yang berada di tengah terjatuh.
Satu di antaranya kemudian diterjang sepeda motor yang melintas dari belakang. Pemotor pun terpelanting dan jatuh di jalan raya. Diketahui bersepeda tengah menjadi tren di sejumlah wilayah di Indonesia di masa pandemi Covid 19.
Kegiatan tersebut menjadi tren seiring dengan mulai diterapkannya kenormalan baru atau new normal.