Video rekaman CCTV seorang pengemudi membuang anjing peliharaannya viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat pengemudi mobil warna hitam berhenti di sebuah jalanan pinggir hutan. Lokasinya berada di Vancouver Park di Oregon.

Ia lalu mengajak anjingnya yang berjenis Golden Retriever turun dari mobil dan berjalan beberapa meter. Dalam video beredar, si anjing terlihat senang saat diajak turun. Tampak dari cara anjing itu mengibaskan ekornya.

Pemilik anjing lalu berjalan pelan menuju hutan dan diikuti peliharaannya. Tragis, setelah itu ia berlari kecil menuju mobilnya meninggalkan si anjing. Anjing itu tampak kebingungan ditinggal sendirian di pinggir hutan.

Berdasarkan laporan, anjing itu kini sudah diselamatkan oleh organisasi pecinta binatang. Kini ia ditempatkan di tempat perlindungan hewan bernama I Paw'd Id Forward di Portland. Video ini juga dengan cepat menyebar ke komunitas pecinta binatang.

Warganet mengecam keras tindakan pemilik anjing yang dianggap tidak berperikemanusiaan. Sementara, kepolisian setempattelah mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut danmeminta siapapun yang mengenali wanita tersebut untuk menghubungi mereka. Banyak orang percaya, hewan peliharaan bisa membawa aura positif dalam rumah.

Dalam beberapa penelitian, memelihara hewan bisa mengurangi kadar stres pemiliknya. Bicara tentang hewan peliharaan, berikut ada cerita viral tentang seorang gadis yang memungut seekor kucing jalanan. Bermula ketika gadis bernama Syakirah Hani itu membagikan bagaimana manjanya sang kucing terhadap ibunya.

Cuitannya tersebut telah diretweet sebanyak belasanribu dan mengundang likes hingga 12 ribu lebih. Syakirah Hani mengunggah foto kucingnya bernama Serkam yang suka mengganggu saat pemiliknya salat. Namun, akhir akhir ini Hani mengungkapkan kucingnya tersebut kurang sehat dan menjadi begitu manja.

"Serkam sebenarnya suka mengganggu ibuku salat. Tapi kali ini dia hanya duduk di pangkuan bunda saat sedang tahiyat akhir." Menurut Hani, mungkin Serkam sedang ingin diperhatikan saat ini. "Mungkin dia juga ingin diperhatikan karena merasa tidak sehat. Serkam sudah tak aktif selama seminggu lebih, kami pun sudah membawanya ke klinik Kamis kemarin," lanjutnya.

Hani menyebut, sejak pertama Serkam datang ke rumahnya telah dianggap seperti anggota keluarga. Ia merasa sangat khawatir jika kucing itu meninggalkan dia dan ibunya. "Aku sangat khawatir karena banyak yang bercerita jika kucing akan manja dengan pemiliknya saat akan mati," ungkap Hani.

Bukan tanpa alasan, karena Hani menganggap Serkam seperti 'sang penyelamat' di rumahnya. Terlebih ibunda Hani adalah mantan pasien kanker payudara. Sejak kehadiran Serkam, ibu Hani kini tampak lebih bugar dan kesehatannya terus membaik.

"Ibuku Noor Azni adalah mantan pasien kanker payudara. Dia sudah 7 tahun mengidap kanker. Sejak merawat Serkam, ibuku banyak berubah." "Stresnya berkurang dan kondisinya terus membaik," ucap Hani. Bagi Hani, Serkam menjadi hiburan tersendiri di rumah.

Kucing itu lebih dari sekadar kucing kampung dan dianggap istimewa bagi keluarganya. Serkam adalah alat terapi yang mujarab bagi ibunya. Hani mengingat bagaimana Serkam dulu ditemukan.

Namanya diambil dari lokasi kucing itu dipungut, yakni Serkam, Melaka. Kala itu kucing berwarna putih itu masih kurus kering dan mengeong ngeong di sebuah kedai makanan. Tak butuh waktu lama, Hani memungutnya untuk dijadikan peliharaan di rumah.

Dan yang terjadi, kucing itu sangat dekat dengan ibunda Hani. Bahkan menurut Hani, Serkam tak bisa tidur jika tak di samping ibunya. "Serkam ini sangat dekat dengan ibuku. Dia juga tidur di ranjang dengan ibuku. Kalau ibu tak ada, dia tak mau tidur," kata Hani.

Hani bahkan menyebut ibunya sudah menganggap Serkam seperti cucunya sendiri. "Menyayangi kucing itu seperti cucunya sendiri. Ibu juga menganggap dirinya adalah nenek Serkam." "Saya tak bisa membayangkan jika Serkam mati meninggalkan kita semua," pungkas Hani.