Dunia musik tanah air baru kembali berduka. Baru saja bulan April lalu penyanyi asal Ambon, Glenn Fredly berpulang, kini kabar Didi Kempot menyusul. Setelah Sabtu (2/5/2020) mantan personel dari Dewa 19, Erwin Prasetya juga wafat, tiga hari berselang kabar duka itu datang kembali datang dari penyanyi yang dikenal sebagai King of Broken heart, Didi Kempot. Hari ini Selasa, 5/5/2020 penyanyi beraliran musik campur sari itu berpulang di usia ke 53 tahun.

Nama Didi Kempot sendiri dalam dua tahun belakangan memang kerap kali medapati jadwal manggung yang padat dari satu kota ke kota lain. Demi menghibur para sobat ambyar yang tengah hati penyanyi bernamam asli Dionisius Prasetya ini memang kerap kali manggung dari satu kota ke kota yang lain dalam satu hari. Mundur sedikit kebelakang Didi Kempot berkarir di musik tanah air sejak tahun 1984.

Adik kandung dari pelawak srimulat, Mamiek Prakoso, itu memutuskan untuk menjadi musisi dengan merantau ke Jakarta. Karirnya memang awalnya menjadi pengamen jalanan yang ada di kota Solo sebelum dirinya mengadu nasib di Jakarta tahun 1987. Sejak kepindahannya ke Jakarta, dirinya kerap kali berkumpul dengan Kelompok Pengamen Trotoar yang merupakan kepanjangan dari nama Kempot yang menjadi nama panggungnya hingga kini.

Dirinya masuk dapur rekaman pada tahun 1987 dimana dirinya berhasil dilirik oleh Musica Studios. Saat itu dalam lagu perdananya lagu berjudul Cidro menjadi satu diantara hits dalam albumnya. Lagu Cidro sendiri bertemakan lagu patah hati. Sejak saat itu dirinya kerap kali memporduksi lagu bertemakan patah hati.

Karirnya kemudian semakin berkembang dengan manggung diluar negeri pada tahun 1993. Didi saat itu berhasil manggung di Suriname dimana di negara itu ada beberapa orang didalamnya mengenal lagu dari Didi Kempot karena kebetulan kebanyakan dari mereka merupakan keturunan Jawa. Tidak hanya manggung di Suriname, Didi juga pernah membuat video klip lagunya yang berjudul layang kangen di Rotterdam Belanda.

Setelah itu lagunya yang kembali hitz diantaranya adalah Stasiun Balapan. Pada akhir medioker tahun 1999 an, lagu ini membuat diirinya kembali menunjukan eksistensi di belantikan musik tanah air. Pria kelahiran Solo 31 Desember 1966 ini kemudian kembali memporduksi lagu baru lagi di tahun 2013 dengan lagu berjudul Kalung Emas dan 2016 yang berjudul Suket Teki.

Dalam dua tahun terakhir Didi memang kerap kali mengisi acara di beberapa stasiun televisi Indonesia. Lagu lagunya yang dikemas dalam bahasa Jawa dengan sarat makna ini berhasil meresep kedalam generasi muda Indonesia. Tidak heran banyak pengemar Didi Kempot adalah orang orang patah hati yang bisa berjoget dengan lagu lagu yang dibawakan oleh Didi Kempot. Sepanjang karirnya Didi telah memproduksi sekitar 700 karya. Dimana diantaranya lagu itu nyaman ditelinga para pendengarnya. Di Usia ke 53 tahun, karir Didi harus terhenti.

Dirinya harus pergi selama lamanya untuk menghadap sang pencipta, Kini tersisa karya karyanya yang selalu diperdengarkan bagi mereka yang tengah patah hati. (M22)