Pengamat politik Ujang Komarudin meminta semua pihak tidak mengganggap pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Sandiaga Uno akan memenangi Pilpres 2024 secara serius. Menurutnya, pernyataan Jokowi dapat dilihat sebagai upaya menyenangkan Sandiaga pasca kalah dalam perhelatan Pilpres 2019 lalu. "Jadi Jokowi ingin menghiburnya, ingin menyenangkannya," kata dia.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review tersebut menilai Sandiaga memang menjadi kandidat potensial calon presiden maupun calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Meski namanya sudah dikenal publik secara luas, Ujang tetap mengingatkan bahwa Sandiaga belum tentu menang nantinya. Salah satu hambatan Sandiaga, kata dia, adalah masih berada dalam bayang bayang Prabowo Subianto. "Masih perlu perjuangan panjang dan keras bagi Sandiaga untuk bisa maju sebagai capres atau cawapres. Sandi saat ini juga ada dalam bayang bayang Prabowo karena dia bernaung di Gerindra. Seandainya Prabowo maju di Pilpres 2024, artinya Sandiaga akan cari partai lain," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemilihan presiden 2024 masih empat tahun ke depan. Namun aroma konstestasi politik lima tahunan sudah mulai muncul. Hal ini diucap Presiden Joko Widodo saat berseloroh dengan Sandiaga Uno, calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Peristiwa itu terjadi ketika Presiden Jokowi membuka acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) masa bakti 2019 2022 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1). Ketika mengawali sambutannya, Presiden Jokowi mengulang pernyataan Ketua Dewan Pembina HIPMI Bahlil Lahadalia, saat ini menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), terkait kader kadernya yang kerap menghiasi kontestasi Pemilu.
Setelah menyapa kader kader senior HIPMI, Jokowi mengemukakan dia hanya hapal nama satu mantan Ketua Umum HIPMI, yakni Sandiaga Uno. Sandiaga yang juga hadir di acara tersebut berdiri saat namanya disebut Jokowi. "Yang saya hormati senior senior HIPMI, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Yang hapal saya hanya satu, Bapak Sandiaga Uno. Hati hati 2024," ujar Jokowi. Ucapan Jokowi langsung disambut sorak sorai dan tepuk tangan para pengusaha HIPMI yang hadir. Jokowi kembali berseloroh ada kader HIPMI yang hadir dalam acara tersebut akan menjadi kandidat capres di Pemilu 2024.
Namun, Jokowi tak menyebut namanya. Ia hanya memberikan isyarat bahwa calon kuat penggantinya sebagai presiden ialah yang barusan berdiri. Sementara, hanya Sandiaga yang baru saja berdiri saat Jokowi berpidato. "Bahwa yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya. Dan saya meyakini itu. Tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa. Hanya tadi yang baru saja berdiri tadi (Sandiaga) kira kira," lanjut Jokowi yang kembali disambut tepuk tangan kader HIPMI. Dalam acara tersebut hadir pula, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menilai Presiden Joko Widodo hanya berkelakar saat mengisyaratkan dia berpeluang menang pada Pilpres 2024. "Ya mungkin Pak Presiden guyon (bercanda), ya tadi. Atau mungkin Pak Presiden ingin membesarkan hati saya. Pak Presiden orangnya baik," ujar Sandiaga yang juga hadir dalam acara tersebut. Sandiaga pun mengatakan Pemilu 2024 masih jauh. Ia menilai, mereka yang berkeinginan maju pada Pilpres 2024 harus menunjukkan kerja nyatanya lebih dulu. Sandiaga menambahkan, yang terpenting baginya saat ini ialah melakukan segala hal yang dapat membantu perekonomian Indonesia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta semua pihak tak lagi berseteru lantaran pilpres 2019 telah usai. "Kita menjaga persatuan kita. Kenapa saya hadir di sini juga saya ingin menunjukkan kepada seluruh rekan rekan Hipmi bahwa pemilu sudah selesai. Proses politik sudah selesai. Sekarang saatnya kita bersatu membangun bangsa," ujar Sandiaga. Saat ditanya apakah akan kembali berjuang seperti pada Pilpres 2019, Sandiaga tak menjawab secara tegas. "Kami berjuang ada di setiap tarikan napas kami. Jadi jangan pernah berhenti berjuang," lanjut dia.