Wakil Presiden Huawei Technologies, Victor Zhang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin lalu bahwa saat ini kebutuhan pelanggannya menjadi fokus dari bisnis perusahaannya. Ia juga menekankan bahwa produknya selama ini dirancang untuk mendorong Inggris agar bisa terhubung secara lebih baik. Pernyataan itu ia sampaikan di tengah tekanan pemerintah Inggris yang diprediksi akan melarang Huawei ambil bagian dalam pembangunan jaringan 5G negara itu, pasca terus didesak sekutunya, Amerika Serikat (AS).

"Bisnis kami tergantung pada pengiriman apa yang dibutuhkan pelanggan, hasilnya menunjukkan bahwa mereka terus memilih Huawei saat menginginkan keandalan, keamanan, dan kualitas," ujar Zhang. Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (15/7/2020), ia pun menekankan bahwa tujuan keterlibatan pihaknya selama ini adalah hanya untuk memastikan seluruh masyarakat Inggris bisa menikmati manfaat 5G. "Prioritas kami di sini adalah untuk membangun Inggris agar bisa terhubung lebih baik, di mana setiap orang dapat memperoleh manfaat dari 5G di manapun mereka berada," kata Zhang.

Menurutnya, perusahaannya telah menjadi 'alat penting' dalam memerangi pandemi virus corona (Covid 19) yang sedang berlangsung, serta menjadi 'mesin' untuk pemulihan ekonomi yang tengah melesu. Zhang kemudian menambahkan bahwa Huawei akan bersinergi dengan operator dan mitra industri terkait pengoperasian jaringan. Meskipun Inggris kini berencana melarang keterlibatan Huawei dalam pembangunan jaringan 5G di negara itu, namun perusahaan ini berkomitmen untuk tetap melayani kebutuhan pelanggannya di negeri britania raya.

Seorang juru bicara Huawei menyebut saat ini raksasa teknologi asal China tersebut fokus pada pemenuhan kebutuhan pelanggan. "Kolaborasi terbuka dan kepercayaan pelanggan lebih penting dari sebelumnya," kata juru bicara Huawei. Huawei, kata dia, akan berkontribusi pada pengembangan ekonomi digital global dan teknologi lainnya meskipun saat ini ada banyak tantangan yang dihadapi perusahaan.

Huawei mengungkapkan pendapatannya mencapai 64,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dalam 6 bulan pertama di 2020. Angka ini naik 13,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) sejak 2019. Perusahaan tersebut melaporkan pendapatannya di tengah pemberlakuan sanksi ketat AS dan pembatasan akses Huawei terhadap semikonduktor perusahaan asal AS.

Selain itu tekanan lainnya yang kini sedang membayangi Huawei adalah adanya kemungkinan pemerintah Inggris melarang perusahaannya ambil bagian dalam membangun jaringan 5G.