Sebuah video yang merekam cahaya kecil di pagi hari di menjadi viral di media sosial. Sebab, cahaya yang terekam itu disebut sebut sebagai bintang Turaya atau Tsuraya. Bintang Turaya dipercaya sebagai pertanda berakhirnya suatu wabah seperti yang dijelaskan dalam ilmu Falak.

Video ini diunggah oleh akun Twitter @RasyadKhalifah, pada Kamis (29/4/2020). "Subhanallah… Bintang TURAYA di pagi hari… benar yang di katakan Rosulullah… akan habis Wabah Covid 19. apabila ada Bintang di pagi hari. Itulah Bintang Turaya… Alhamdulillah. Habis sudah sak wasangka manusia dg adanya BUKTI. Bintang itu disaksikan byk orang," tulis keterangan unggahan video tersebut. Sebelumnya, viral pula sebuah utas yang berisi tentang penjelasan bintang Turaya dalam ilmu Falak.

Utas berjudul 'Berakhirnya Wabah Menurut Ilmu Falakiyah' itu diunggah oleh akun bernama @meyysi, Minggu (24/4/2020). Setelah memberikan pengantar mengenai apa itu arti ilmu Falak, berikut penggalan isi utas tersebut. "Kita ulas sedikit tentang hilangnya wabah menurut perhitungan ilmu Falak yang ditulis ahlinya hali dalam per Falakan.

'Wabah (Tha’un), Penyakit/Virus ('Ahah) dan Bintang Tsurayya' Baginda Rosulillah Muhammad SAW bersabda : إِذَا طَلَعَ النَّجْمُ صَبَاحًا رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ

“Jika Bintang (Najm) terbit pada pagi hari,maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri” (HR. Abu Daud) وكانت الطواعين الماضية تقع في فصل الربيع بعد انقضاء الشتاء وترتفع في أوّل الصيف "Wabah (Tho'un) pada masa lalu, terjadi pada Musim Semi, setelah berakhirnya Musim Dingin. Wabah berakhir di permulaan Musim Panas".

Perhitungannya seperti ini : 1. Penyakit/Virus hilang saat Bintang (Najm) terbit di waktu pagi. 2. Waktu pagi yang dimaksud adalah waktu Fajar. 3. Najm (نجم) yang di maksud adalah Bintang Tsurayya (الثريا)

4. Pada periode 12 Mei – 6 Juni, Matahari berada di Buruj Tsaur (zodiak Taurus) dan Buruj jawza’ (zodiak Gemini), di Manzilah (posisi) Bintang Tsurayya. Namun, yang muncul pada pagi harinya adalah bintang Syarthin (Alnath) pada tanggal 12 Mei dan Bathin (Allothaim) pada tanggal 25 Mei. 5. Tanggal 7 Juni, Matahari berada di Buruj Jawza’ (Gemini), di Manzilah (posisi) Bintang Huq’ah (Alchatay). Pada waktu Fajar, bintang yang terbit (Thali'/Ascendant) adalah Bintang Tsurayya (Alchaomazon) 6. Kemunculan Tsurayya pada waktu Fajar ini sekaligus menandakan masuknya Musim Panas (الصيف) dan berakhirnya Musim Semi (الربيع)

7. Waktu Fajar untuk DKI Jakarta pada tanggal 7 Juni 2020 masuk pada pukul 04.44 wib. Sedangkan Tsurayya mulai terbit di Ufuq Timur (Thali'/Ascendant) pada pukul 04.52 wib. Jadi kapan berakhirnya Wabah Virus Covid 19 ini? Tanggal 7 Juni 2020.

Yakni pada saat Tsurayya terbit atau muncul di pagi hari, di waktu Fajar, yang sekaligus menandai masuknya Musim Panas. Untuk Indonesia, khususnya yang berada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, adalah masuknya Musim Kemarau. Namun kemungkinan tanggal 7 Juni, Tsurayya belum bisa terlihat muncul di pagi hari, karena Tsurayya baru saja terpisah dari Matahari.

Sehingga masih ada dampak sinar matahari terhadapnya. Waktu yang paling cepat munculnya Tsurayya adalah setelah melewati setengah perjalanannya, yakni 6 hari. Yang itu berarti tanggal 13 Juni. Tanggal inilah (13 Juni) waktu yang kemungkinan Tsurayya terlihat muncul pada pagi hari atau waktu fajar.

Sekaligus tanggal inilah (13 Juni), virus yang mewabah ini baru (mulai) terangkat dan hilang. Wallohu'lam," Namun, benarkah cahaya kecil yang tampak di langit fajar Kamis lalu adalah bintang Turaya?

Dikutip dari Kompas.com , seorang astronom amatir bernama Marufin Sudibyo berkata, cahaya kecil yang beredar di foto dan video itu bukanlah bintang Turaya. "Bukan (bintang Turaya). Kemungkinan besar itu Mars, kalau benar difoto pada saat pagi hari sebelum matahari terbit," kata Marufin Sudibyo saat dihubungi Kompas.com , Kamis (29/4/2020). Ia pun menjelaskan apa itu bintang Turaya yang mungkin dimaksudkan oleh warganet tersebut.

Marufin Sudibyo berkata, bintang yang dimaksud mungkin adalah bintang Tsuraya atau ats Tsuaya yang merupakan nomenklatur Arab untuk Pleiades. "Secara astronomis ia (bintang Tsuraya) dikenal sebagai Pleiades atau Messier 45 (M45)," jelas dia. Pada saat ini, Pleiades masih berada di langit barat, tepatnya di bawah Venus.

Oleh karena itu, secara teknis Pleiades akan bisa dilihat setelah terbenamnya matahari, meski posisinya yang sangat rendah akan membuatnya sulit untuk diamati secara langsung. "Pleiades akan berada di langit timur mulai pertengahan Juni mendatang, tatkala terbit lebih dulu ketimbang matahari," jelasnya. Berikut lima fakta terkait bintang Tsuraya yang dijelaskan Marufin Sudibyo.

Bintang Tsuraya ini bukanlah bintang tunggal, melainkan sebuah gugus bintang terbuka yang beranggotakan sekitar 1.000 bintang yang saling terikat secara gravitasional. Namun, hanya sekitar 14 saja yang bisa disaksikan dengan mata kita. Mayoritas bintang dalam gugus ini merupakan bintang muda atau bintang biru, dengan temperatur permukaan rata rata jauh lebih panas ketimbang matahari.

Bintang Tsuraya ini merupakan bintang yang jarak rata ratanya adalah 440 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini dikenal juga sebagai Seven Virgin atau Tujuh Dara, karena secara kasat mata terdiri atas tujuh bintang yang saling berkumpul menjadi satu, tepat di sisi barat rasi bintang Taurus. "Al Qurán menyebut bintang ini dalam satu suratnya yaitu surat an Najm," tutur dia.

Bintang Tsuraya banyak dikaitkan dengan legenda legenda manusia. Di Jawa, misalnya, bintang ini dikaitkan dengan legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari yang turun dari langit. Marufin juga berkata bahwa bintang Tsuraya membentuk salah satu entitas budaya Jawa melalui tari Bedhaya Ketawang yang melambangkan tujuh bintang, serta berguna pula bagi dunia pertanian sebagai penanda masa Kapitu.

Sementara itu, orang Jepang menyebut bintang ini dengan Subaru dan menjadi perlambang dalam banyak hal. Namun, kebenaran munculnya bintang Tsuraya ini sebagai pertanda berakhirnya wabah, tak bisa sepenuhnya dipercaya begitu saja. Sebab, belum ada ilmu pasti yang bisa memprediksi kapan berakhirnya wabah virus corona ini.

Untuk itu ada baiknya kita tetap mematuhi aturan pemerintah untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid 19 dengan cara cara yang sudah dianjurkan.