Presiden sementara Bolivia, Jeanine Anez mengatakan bahwa dirinya positif Covid 19 pada Kamis (9/7/2020). Dalam cuitannya, Anez mengaku dia dalam keadaan baik dan akan tetap bekerja meski sedang karantina, dikutip dari . "Saya merasa baik, saya merasa kuat," cuit Anez.
"Bersama sama, kita akan keluar dari ini," katanya. Akhir akhir ini negara negara Andean mengalami lonjakan kasus infeksi Covid 19. Bolivia salah satunya yang melakukan langkah ketat untuk mengurangi penyebaran virus ini. Anez menjadi pemimpin Amerika Latin ketiga yang terinfeksi corona dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, Presiden Honduras Juan Orlando Hernández dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro juga mengalami kondisi yang sama. Pada Selasa (16/6/2020), Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez mengabarkan bahwa dirinya positif Covid 19. Presiden terus melanjutkan tugas tugasnya namun dari jarak jauh dibantu stafnya, sembari menerima perawatan.
"Sebagai presiden negara dan warga negara yang bertanggung jawab, saya ingin menyampaikan bahwa selama akhir pekan saya mulai merasa tidak nyaman dan hari ini saya didiagnosis terinfeksi Covid 19," kata Hernandez dalam pidato televisi waktu itu. "Mereka merekomendasikan istirahat tetapi saya akan terus bekerja dari jarak jauh dan melalui pembantu saya," tambahnya, dikutip dari . Hernandez mengaku mengalami gejala ringan namunkondisinya terus membaik.
Presiden Hernandez mengonsumsi sejumlah obat untuk meredakan gejala Covid 19 itu. Beberapa obatnya antara lain microdacyn, azithromycin, ivermectin, dan zinc. Sementara itu istri presiden dan dua pembantunya juga didiagnosis positif Covid 19.
Sayangnya pada Rabu (17/7/2020) Hernandez dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pneumonia. Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, pada Selasa (7/7/2020) mengumumkan dia positif Covid 19. "Tidak ada alasan untuk takut. Itu hidup," ujar Bolsonaro di depan sejumlah awak pers sembari mengenakan masker.
"Hidup terus berlalu. Saya berterima kasih kepada Tuhan atas hidup saya dan peran yang telah saya berikan untuk memutuskan masa depan bangsa yang hebat ini yang disebut Brasil," tambahnya, dikutip dari . Dia mengumumkan demamnya sudah turun dan merasa lebih baikan. Bolsonaro mengaku mulai mengalami gejala demam tinggi, batuk, dan merasa kurang sehat sejak Minggu lalu.
Kemudian pada Senin, tubuhnya makin sakit hingga dia memutuskan untuk tes corona. Presiden yang berkali kali meremehkan Covid 19 ini termasuk kalangan berisiko tinggi dengan usia 65 tahun. Lebih lanjut, dia bercerita mengonsumsi hidroklorokuin dan azithromycin, obat obatan yang belum teruji efektif mengobati Covid 19.
Bolsonaro dikenal kerap meremehkan risiko Covid 19 dan perilaku serta komentarnya kerap menuai kritik dari lokal hingga internasional. Sayangnya sikapnya selama pemulihan, satu diantaranya dari video ini, konsistenmeremehkan risiko virus corona. Dikutip dari The New York Times , perdana menteri mengatakan Covid 19 hanya menimbulkan sedikit ancaman bagi orang yang sehat.
Terlebih dia semangat mempromosikan hidroksiklorokuin untuk mengobati penyakit ini. "Saya jauh lebih baik daripada sebelumnya," ujar Bolsonaro dalam video di laman Facebooknya. Dia melanjutkansambil meminum satu dosis obat itu dan menenggak air putih.
Bolsonaro mengakui tidak ada obat yang terbukti secara ilmiah untuk mengobati Covid 19, namun dia mempercayai hidroksiklorokuin. "Sayasatu diantaraorang yang sedang diobatinya (hidroksiklorokuin). Aku percaya dengan hidroksiklorokuin," kata presiden.