Musim ini sudah dipastikan akan menjadi akhir perjalanan karier Valentino Rossi bersama tim yang sudah dia bela selama 15 musim, Monster Energy Yamaha MotoGP. Rossi kehilangan tempat di sana setelah manajemen tim pabrikan asal Jepang itu memutuskan untuk merekrut pembalap muda potensial asal Prancis, Fabio Quartararo. Saat ini, Quartararo masih membalap untuk tim satelit Yamaha, Petronas Yamaha SRT.

Sementara itu, Rossi mendapat jaminan tempat di Yamaha SRT andai dia masih mau melanjutkan karier balap di MotoGP. Meski usianya sudah mencapai angka 41 tahun, belum ada tanda tanda dari Valentino Rossi untuk gantung helm alias pensiun dari ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu. Bahkan rumor terkini menyebutkan bahwa Rossi tidak lama lagi akan menerima pinangan selama dua musim dari Yamaha SRT.

Di sisi lain, riderItalia berjulukan The Doctor itu tidak bisa memungkiri bahwadia juga sudah harus menyiapkan rencana untuk masa pensiunnya dari MotoGP kelak. Hal inilah yang kemudianturut mengundang perhatian dari pengamat MotoGP sekaligus mantan manajer Valentino Rossi, Carlo Pernat. Dalam sebuah kesempatan, Pernat mengatakan bahwadi masa depan nanti, selepas menyelesaikan tugas bersama Petronas Yamaha, Rossi akan membuat tim sendiri di ajang MotoGP.

KeyakinanPernat tersebut cukup beralasan,mengingatsaat ini pemegang sembilan gelar juara duniaitu sudah memiliki tim yang berkompetisi di kelas Moto2 dan Moto3. "Rossi, menurut saya akan membuat timnya sendiri di kelas MotoGP, saya cukup yakin, saya akan mengatakan 99 persen untuk itu," kata Pernat, dilansir BolaSport.com dari Motorsport . Kendatidemikian, Pernat meragukan Rossi akan bisa menggandeng Yamaha untuk mewujudkan hal tersebut karena akan terbentur regulasi.

Peraturan dari MotoGP untuk tahun 2022 menyebutkan bahwa setiap pabrikan hanya diperbolehkan turun dengan empat motor saja, gabungan dari tim pabrikan dan tim satelit. Saat ini, Yamaha sudah memiliki tim satelit, yaitu Petronas Yamaha SRT, sehingga untuk Valentino Rossi bisa memiliki tim dengan menggandeng pabrikan asal Jepang itu. "Sebelumnya saya sangat yakin kalau dirinya akan melakukan hal itu bersama Yamaha, tetapi sekarang saya kurang yakin karena peraturan baru tentang tim satelit di 2022,"ujar Pernat.

Namun, hal ini tidak berarti Rossi jadi tak punya peluang sama sekali untuk membentuk tim MotoGP sendiri. Sebagai sosok yang begitu populer, Rossi bisa saja menggandeng Suzuki. Terlebih, The Doctor punya kedekatan tersendiri dengan Davide Brivio selaku Manajer Tim.

Selain Suzuki,Rossi jugaberpeluangmenjalani kemitraan dengan Aprilia, tim yang menjadi awal karier Rossisebagai pembalap pada tahun 1996. "Apa yang akan terjadi dengan Petronas? Dia juga bisa menggandeng tim lain, Brivio bersama Suzuki dan ada persahabatan yang baik di sana," ucapPernat. "Hati Valentino Rossi bersama Aprilia, dia lahir di sana, saya tidak akan terkejut jika dia dipilih menjadi manajer pada masa depan, bersama Aprilia lebih masuk akan daripada Suzuki," kata Carlo Pernat lagi.