Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa terkait shalat Idul Fitri di rumah, Hal tersebut terdapat dalam Fatwa nomor 28 tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri saat Pandemi Covid 19 yang dilansir laman Di mana shalat Idul Fitri merupakan ibadah yang menjadi simbol kemenangan dari menahan nafsu selama bulan Ramadan.
Namun hingga saat ini, virus Covid 19 masih menjadi pandemi nasional yang merupakan penyakit menular. Sehingga MUI dalam fatwanya memberikan pedoman dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri di tengah pandemi. Seusai pelaksanaan shalat Idul Fitri, seorang khatib akan melaksanakan khutbah.
Namun apabila jumlah jamaah kurang dari empat orang atau dalam pelaksanaannya di rumah tidak ada yang mampu, maka boleh tanpa khutbah. Syukur alhamdulillah pada pagi hari ini kita telah selesai melaksanakan ibadah puasa, shalat Tarawih, menunaikan zakat dan dirangkai dengan jamaah shalat Idul Fitri bersama sama. Doa kita semua, mudah mudahan ibadah kita mampu menghantarkan kita meraih kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin .
Setelah kita melaksanakan ibadah di rumah, mari kita sinari rumah kita dengan shalat, qiroatul Qur’an, dan shalawat serta menjauhkan diri dari godaan syaitan. Sabda Rasulullah SAW : “ Janganlah Engkau jadikan rumah rumahmu sebagai kuburan karena sesungguhnya Syaitan akan lari dari rumah rumah yang di dalamnya dibacakan Surat Al Baqarah ”. Di tengah tengah suasana COVID 19 ini, mari kita laksanakan himbauan Pemerintah untuk menjaga kesehatan dengan membudayakan hidup bersih dan sehat serta makanan yang bergizi, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan tetap beribadah, belajar dan bekerja di rumah.
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..Walillaahil hamd. Ada sebuah peristiwa menarik 14 abad yang lalu, bahwa Rasulullah SAW membaca Aamiin 3x, sementara itu sahabat yang lain tidak mendengarkan sepatah kata apapun. Akhirnya sahabat bertanya: “Mengapa Engkau membaca Aamiin 3x ya Rasullalah?”
Beliau menjawab: “Ketahuilah bahwa tadi Malaikat Jibril berdo’a: “Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah seorang anak yang tidak berbakti kepada orangtua. Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah orangtua yang tidak punya rasa kasih sayang dan perhatian kepada putra putrinya. Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah seorang istri yang tidak berbakti kepada suami dan keluarganya. Maka akupun meng aamiin kan do’anya sebanyak 3x”. Selanjutnya konsep untuk meraih kebahagiaan sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW, yakni apabila Allah SWT menghendaki keluarga yang bahagia duniawi dan ukhrawi, maka hendaknya memahami dan mendalami agama dengan baik saling menghormati antara anak dan orangtua. Mencari rezeki dengan baik (ada waktu bekerja, ada waktu belajar), sederhana dalam kehidupan, mawas diri dan introspeksi akan kekurangan dan kelemahan kita.
Akhirnya marilah kita berdo’a kehadirat Allah SWT: Diberikan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi: Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.
Dipertemukan kembali di akhirat kelak dalam satu keluarga sebagaimana janji Allah SWT dalam surat Az Zumar ayat 23: " Allah akan mengumpulkan orang orang yang bertakwa ke dalam surga bersama sama ". Kita semua dan masyarakat Indonesia dijauhkan oleh Allah SWT dari musibah Covid 19. Aamiin Ya Rabbal ’aalamiin.
Khatib duduk di antara khutbah dan berdoa secara singkat secara pelan. Setelah itu khatib melanjutkan pada khutbah kedua. Seusai berkhutbah, saling berjabat tangan dan meminta maaf sambil membaca shawalat.
Melalui fatwanya, MUI memperbolehkan shalat Idul Fitri dilakukan di rumah. Untuk melaksanakan khutbah, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. 1. Khutbah dilakukan dengan dua khutbah, dilaksanakan berdiri dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak
2. Khutbah pertama diawali dengan membaca takbir sebanyak sembilan kali 3. Memuji Allah dengan sekurang kurangnya membaca tahmid 4. Dilanjutkan dengan membaca shalawat Nabi SAW
5. Berwasiat tentang takwa dan membaca ayat Alquran 6. Khutbah kedua, dilakukan dengan membaca takbir sebanyak tujuh kali 7. Memuji Allah dengan sekurang kurangnya membaca tahmid
8. Kemudian dilanjutkan dengan membaca shalawat Nabi SAW 9. Berwasiat kembali mengenai takwa dan mendoakan kaum muslimin