Pelatih Arsenal, Mikel Arteta mengutarakan pandangannya terhadap persiapan timnya untuk mengarungi kompetisi musim 2020/2021. Arteta sendiri tercatat baru menangani Arsenal selama delapan bulan, ia menggantikan posisi Unai Emery yang dipecat sebagai pelatih tim Meriam London. Semenjak mengambil alih posisi pelatih Arsenal, Arteta telah membawa tim Meriam London mengemas 16 kemenangan dari 28 laga di semua kompetisi.
Dibalik kegagalan Arsenal menembus posisi lima besar Liga Inggris, Arteta secara elegan mampu membawa Arsenal menjadi kampiun dalam ajang Piala FA musim lalu. Kegemilangan performa yang diperlihatkan Arsenal dibawah asuhan Arteta tentu menimbulkan optimisme bagi para penggemar Tim Meriam London. Tidak sedikit para penggemar yang berharap sentuhan berkelas Arteta mampu membawa Arsenal kembali bersaing memperebutkan posisi zona Liga Champions musim depan.
Menyikapi hal tersebut, Arteta mengidentifikasi bahwa pola pikir pemainnya akan berpengaruh besar pada prestasi timnya musim depan. Apalagi Arsenal baru saja memenangkan Piala FA sehingga pola pikir para pemain setelah merasakan momen tersebut akan memegang peranan penting. "Sebenarnya ini pertanyaan yang mustahil, saya bahkan belum tahu dimana kami akan berada pada hari pertama pramusim," ungkap Arteta kepada Arsenal Digital .
"Saya harus terlebih dahulu melihat para pemain, bagaimana mereka pulang dari liburan, bagaimana mereka datang setelah juara, saya ingin melihat reaksi itu dulu,". "Tentu kami harus meningkatkan di banyak area dan memperbaiki banyak aspek lain dari permainan yang saat ini belum dapat kami kendalikan," tambah juru taktik asal Spanyol tersebut. Lebih lanjut, Arteta menjelaskan pentingnya ia mengetahui pola pikir para pemainnya setelah menjalani liburan singkat.
Eks assisten pelatih Manchester City itupun yakin timnya bisa meraih hasil lebih baik pada musim depan jika pola pikir para pemain sudah tepat, salah satunya merasa lapar untuk meraih gelar. "Saya merasa sangat positif tentang dimana posisi kami akan berada, jelas jika anda mengatakan kepada saya kami akan memenangkan piala sebelum saya bergabung tentu itu menyenangkan bagi saya,". "Perasaan positif yang saya rasakan dan jika kami mampu membuat keputusan yang tepat, saya sangat yakin kami dapat membawa klub ini ke puncak lagi performa kembali," tukasnya melanjutkan.
Perjalanan delapan bulan tak mudah memang harus dilewati oleh Arteta untuk membawa Arsenal kembali ke performa terbaiknya. Situasi ruang ganti yang sempat memanas akibat pergantian pelatih hingga inkonsistensi, menjadi masalah tak mudah yang harus dipikul Arteta. Memang masih dini untuk mengatakan Arteta akan menjadi sosok penyelemat Arsenal, tetapi gelar Piala FA setidaknya merupakan keberhasilan yang menggembirakan.
Gelar Piala FA juga tidak bisa menyembunyikan fakta, Arsenal ditangan Arteta masih dalam tahap perbaikan. Mengingat Arsenal juga memiliki performa yang tidak terlalu bagus pada musim lalu. Mengakhiri klasemen Liga Inggris pada posisi delapan dan tersingkir dramatis pada babak 32 besar Liga Eropa menjadi catatan tersendiri bagi Arsenal.
Walaupun demikian, sentuhan magis seorang Arteta patut dinantikan oleh para penggemar Arsenal di seluruh dunia, Apalagi Arteta mampu terlihat menunjukkan keberanian walaupun usia kepelatihannya tergolong masih muda. Pelatih asal Spanyol itu telah berani menyingkirkan sosok pemain penuh talenta namun minim kontribusi, seperti Mesut Ozil.
Selain itu, ia juga tak segan menyingkirkan pemain yang cenderung memberontak seperti Matteo Guendouzi. Arteta pun dinilai berani keluar dari zona nyamannya ketika memutuskan untuk meninggalkan jabatan sebagai asisten pelatih Manchester City demi mengisi kursi yang ia tempati saat ini. Kecerdikan Arteta juga cukup terlihat ketika ia meramu taktik kala Arsenal melawan tim seperti Manchester United, Liverpool, Chelsea hingga Manchester City pada musim lalu.
Tentu masih banyak hal besar yang bisa dilakukan oleh Arteta bersama Arsenal pada musim musim mendatang, termasuk mengembalikan marwah tim asuhannya kembali berlaga di ajang Liga Champions.