Setidaknya 16 pekerja migran di India bagian barat terlindas kereta ketika mereka dalam perjalanan mudi ke desanya. Mereka nekat jalan kaki untuk kembali ke tempat asalnya lantaran sudah kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus corona. Selama lockdown diberlakukan pemerintah, mereka berbondong bondong kembali ke wilayah asal masing masing.

Menteri perkeretaapian India, Piyush Goyal, pada Jumat (8/5/2020) menyebut, masinis sebenarnya sudah berusaha untuk menghentikan kereta. Masinis sejak di wilayah Maharashtra berusaha mengerem kereta, tapi gagal. Akhirnya, pemerintah menyebut, kereta yang tengah melaju itu melindas 16 orang hingga tewas dan dua lainnya terluka.

"Saya baru saja mendengar kabar menyedihkan tentang para buruh yang kecelakaan di lintasan kereta, para petugas medis dalam perjalanan ke sana," ujar Goyal. Sementara itu, pihak kepolisian memberi keterangan, para pekerja itu adalah buruh pabrik besi. Mereka tengah dalam perjalanan ke desa mereka di Madhya Pradesh.

Perjalanan panjang itu membuat mereka kelelahan hingga tertidur di rel. "Mereka berjalan semalaman, mereka sangat kelelahan dan tertidur di rel," ungkap seorang polisi. Lantaran tengah dalam masa lockdown, para pekerja berpikir tak akan ada kereta yang lewat.

Selama lockdown, memang seluruh transportasi publik dihentikan sehingga para pekerja memilih berjalan kaki untuk pulang kampung. Lockdown di India pun kini diperpanjang hingga 17 Mei 2020. Pihak oposisi sekaligus aktivis menyayangkan sikap pemerintah yang menyediakan transportasi untuk buruh India di luar negeri agar bisa kembali ke negaranya.

Sedangkan buruh di dalam negeri justru dibiarkan terlunta lunta di kota besar setelah dihentikan dari pekerjaannya. Ketua partai oposisi, Rahul Gandhi sangat terkejut atas berita kematian belasan pekerja itu. "Kita harusnya malu melihat bagaimana kita memperlakukan para pembangun bangsa," ujar Gandhi.