Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan pandemi virus corona atau Covid 19mendorong masyarakat beradaptasi dengan kenormalan baru atau new normal. Menurutnya, adaptasi tersebut juga harus dilakukan oleh pendidikan vokasi dalam membuat pengajaran dan kurikulum. “Bagaimana kurikulum dan skema pencapaian kompetensi sumber daya manusia dirancang bersama," ujar Wikan saat konferensi pers melalui daring, Rabu (27/5/2020).

"Jadi, perubahan industri bergeser ke kondisi kenormalan baru, juga harus diikuti dinamikanya oleh kampus dan kurikulumnya," katanya. Wikan meyakini saat ini beberapa industri yang terdampak pandemi virus corona sedang merancang strategi investasi menghadapi new normal. "Saya yakin industri tetap akan survive dengan pola normal baru atau new normal. Saya yakin industri yang sedang kolaps itu sedang merancang satu strategi investasi untuk membuat satu sistem baru," ucap Wikan.

Adaptasi yang dilakukan industri tersebut, menurut Wikan harus diikuti oleh pendidikan vokasi. Wikan menilai pendidikan vokasi harus memiliki skema baru dalam menghadapi new normal. Menurut Wikan, adaptasi sangat penting untuk menjaga kolaborasi antara dunia industri dan pendidikan vokasi.

"Ketika industri sedang transformasi merancang satu pola baru, jangan sampai dunia pendidikan tertinggal. Kurikulumnya masih kurikulum normal, padahal nanti akan terjadi new normal," pungkas Wikan.