Virus Corona yang sudah memasuki Indonesia membuat semua bekerja ekstra tanpa kenal lelah untuk mencegah virus tersebut lolos kembali. Terutama petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang bekerja tanpa lelah dan tanpa mengenal waktu untuk mencegah masuknya Virus Corona ke Indonesia. Seperti yang terpantau di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, beberapa petugas KKP Bandara Soekarno Hatta dan pelabuhan lainnya bertugas memeriksa satu persatu penumpang yang terbang dari luar negeri.
Mereka berdiri tanpa henti untuk memeriksa suhu badan penumpang dan awak kabin menggunakan thermo gun yang selalu diawali dengan sapa dan senyum. Ekstremnya lagi, untuk mencegah virus Corona masuk ke Indonesia, petugas KKP rela kerja 24 jam tanpa lelah untuk memeriksa penumpang. Seperti yang dilakukan Abi Yoso, petugas KKP Banten itu rela menjadi tenaga bantuan KKP Bandara Soekarno Hatta untuk memerangi Virus Corona.
Hingga bekerja selama 24 jam di gerbang utama Indonesia itu. "Kalau masuk gini kerjanya 24 jam. Masuk dari jam delapan pagi nanti pulang lagi jam delapan pagi lagi," kata Abi yang rumahnya di Serang, Banten, Rabu (4/3/2020). Kata dia, untuk meminimalisir lolosnya pasien yang membawa Virus Corona, KKP Banten pun dikirimkan untuk membantu KKP Bandara Soekarno Hatta.
Meski harus kerja melebihi jam kerja biasanya, Abi mengaku tak keberatan lantaran dirinya dapat bergantian dengan petugas lain yang satu shift dengannya. "Kami istirahat untuk sholat dan makan, setelah itu standby lagi disini, tapi sebenarnya 24 jam itu ya kita juga ada istirahatnya, karena penerbangan kan cuma sampai sekitar setengah dua pagi, mulai lagi sekitar jam empat. jadi selama jeda itu kami tidur di klinik," jelas Abi. Namun, saat kedatangan pesawat tengah berbarengan, seluruh petugas stanby memegang thermo gun dan membuka semua line untuk mempercepat pengecekan.
Tak hanya itu, dirinya juga memantau suara alarm jikalau ada penumpang yang suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius. "Kalau lagi ramai penerbangan, semua petugas stanby, jadi engga ada yang istirahat, semua line dibuka supaya pemeriksaan cepat dan kalau ada penumpang yang suhunya lebih dari 38 derajat langsung kita bawa ke Klinik untuk bertemu dokter," tuturnya. Meski bekerja selama 24 jam sehari, Abi mengungkapkan, dirinya mendapat libur selama dua hari sebelum akhirnya harus kembali bekerja selama 24 jam.
Ia pun mendapat insentif tambahan atas tugas tambahan tersebut. "Alhamdulillah, insentif dapat lumayan, kita juga kerja 24 jam tapi libur 2 hari, nanti ganti shift petugas, jadi tetap waktu istirahat kita itu terpenuhi karena ini kan harus fokus dan ga boleh lalai," tutur Abi. Ia pun berharap, dengan adanya pengamanan ketat seperti itu, Virus Corona tidak akan mewabah di Indonesia seperti di negara negara lainnya di dunia.
"Sebenarnya kita juga takut terjangkit karena kita orang pertama yang bertemu dengan orang beresiko, makanya dengan pengamanan yang sudah kami lakukan, semoga tidak ada lagi kasus Virus Corona yang masuk ke Indonesia," pungkas Abi. Virus corona yang sudah masuk ke Indonesia membuat pengetatat pengawasan di beberapa gerbang masuk utama. Seperti yang terpantau di Terminal 3 kedatangan Internasional Bandara Soekarno Hatta, pengecekan penumpang yang baru mendarat dilakukan sampai tiga lapis.
Pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta membuat lima garis antrean di kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Garis antrean tersebut nantinya akan dilalui oleh penumpang di mana, di ujung antrean sudah menunggu petugas KKP Bandara Soekarno Hatta. Pengamanan pertama, penumpang akan dipindai menggunakan thermo gun saat mereka sedang mengisi Health Alert Card berwarna kuning.
Bila dinyatakan suhu normal, penumpang akan dipersilahkan memasuki garis antrean yang mana mereka akan secara otomatis dipindai menggunakan thermal scanner. Kedua, Suhu tubuh penumpang yang melewati garis antrean tersebut akan dipantau oleh petugas KKP di depan layar yang menunjukan suhu tubuh. Dalam layar tersebut langsung terdeteksi suhu tubuh penumpang dalam bentuk angka.
Lapis ketiga yakni petugas KKP Bandara Soekarno Hatta kembali mengecek suhu tubuh penumpang menggunakan thermo gun lagi. Apabila pada lapis terakhir penumpang dinyatakan tidak demam maka ia diperbolehkan pulang ke rumahnya masing masing. Namun, bila suhu penumpang tinggi maka alarm akan secara otomatis bunyi dan orang tersebut akan dipandu menuju ruangan pemeriksaan.
Di ruang pemeriksaan mereka akan diperiksa lebih jauh soal demam mereka, bila dinyatakan hanya demam biasa maka akan diperbolehkan pulang. Bila suspect, maka penumpang akan dirujuk ke rumah sakit rujukan pasien suspect corona terdekat. "Di sini lengkap banget dan kompleks banget ya. Pemeriksaannya ketat banget, kalau di negara lain enggak seketat ini. Makanya ini pengalaman sekali ya kayak gini," kata seorang penumpang, Erlangga, Rabu (4/3/2020).
Erlangga sendiri dinyatakan sehat setelah melalui tiga tahap pemeriksaan oleh KKP Bandara Soekarno Hatta. "Alhamdulillah sehat, tadi kalau enggak salah saya panasnya 36 derajat an. Ya semoga semua sehat sehat saja," ujar Erlangga.