Psikolog Klinis dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, Citra Hanwaring Puri, S.Psi, Psikolog., menanggapi curhatan seorang wanita yang mengaku mendapat perlakuan body shaming dari saudaranya sendiri. Sebelumnya, curhatan wanita tersebut viral di media sosial Twitter. Diketahui melalui unggahannya, saudara dari wanita tersebut tampak memberi komentar negatif yang sangat menyinggung.

Wanita itu pun kemudian mencurahkan perasaannya melalui unggahan di media sosial Twitter dan mengaku merasa insecure . Mengenai hal itu, Citra menegaskan, body shaming tidak boleh dianggap sebagai hal yang remeh. Pasalnya, ia menjelaskan, body shaming bisa berdampak besar pada mental seseorang.

MenurutCitra, seseorang yang terus menerus menerima body shaming akan berpotensi mengalami depresi. "Jadi jangan remehkan body shaming , sepertinya hal yang sepele tapi dampaknya sangat besar bagi diri seseorang," tegasnya. Citra menambahkan, body shaming juga dapat membuatkorban merasa tidak percaya diri hingga insecure .

"Tanpa orang sadari, apabila mereka melakukan body shaming seperti mengomentari temannya, 'kamu kok jerawatnya banyak yah? Kok iteman sekarang?' atau komentar 'wahpasti sering makan junk food ya, kok gemukan?' dan sebagainya, tindakan tersebut sebenarnya bisa memengaruhi mental seseorang, misalnya dia bisa jadi gakpercaya diri atau minder, cemas, insecure , parno, dan sebagainya," ungkap Citra. "ltu seperti hanya kata kata enteng atau candaaan tapi bisa mengakibatkan orang lain sakit hati atau bahkan mungkin jadi tidak bersemangat atau tidak mood sepanjang hari hanya dengan perkataan keciltersebut," tambahnya. Citra membenarkan ungkapan body shaming memangkerapkali dianggap sebagai hal remeh oleh sebagian orang.

Hal ini lantaran mereka menganggap ungkapan negatif yang menyinggung fisik tersebut hanya sekadar candaan. Padahal, Citra mengatakan, beberapa orang memiliki perasaan yang begitu sensitif. "Karenabagi dia candaan, dan dia mungkin merasa punya fisik yang lebih sempurna dibanding yang lain sehingga kurang bisa berempati," kata Citra.

"Padahal beberapa orang memiliki perasaan yang sensitif atau peka," sambungnya. Sementara itu, Citra menambahkan, diri kita juga dapat menjadi pelaku body shaming pada diri sendiri. Body shaming juga bisa dilakukan terhadap diri sendiri loh, tidak hanya dari orang lain."

"Misal kita merasa badan kita gemuk sendiri, padahal masih dalam tahap ideal, atau kita merasa jelek padahal dikaruniai wajah yang cantik," tutur Citra. Sebelumnya, curhatan seorang perempuan yang mengaku mendapat komentar tidak mengenakkan mengenai fisiknya viral di media sosial. Diketahui, komentar tersebut datang dari anggota keluarganya sendiri, yang ia sebut sebagai kakak.

Dalam unggahannya di akun Twitter @dahllians_, ia menampilkan sejumlah tangkapan layar percakapannya dengan kakaknya tersebut. Sang kakak tampak mengomentari sebuah unggahan foto yang ia bagikan dengan mengatakan bahwa dirinyatampak berbeda dari teman temannya yang terlihat cantik. "Temannya cantik cantik, kamunya kok burik, Ca?" begitu komentar yang kakaknya lontarkan.

Perempuan bernama Dahlia Annisa itu pun langsung mengingatkan sang kakak bahwa pernyataannya telah menyinggung dirinya. Kakaknya kemudian menjelaskan bahwa ia hanya bercanda dan candaan yang ia lontarkan tersebut sudah biasa ia lakukan bersama teman temannya. Dahlia kemudian mengungkapkan perasaannya melalui unggahan di akun Twitter pribadinya pada Minggu (14/6/2020).

"Masih nanya knp gw sering insecure? alesannya keluarga gw sendiri," ungkapnya di Twitter. Curhatan Dahlia itu pun langsung menuai banyak respons dari warganet. Sejumlah warganet tampak memberikan dukungan pada Dahlia.

Hingga Senin (15/6/2020) malam, unggahannya tersebut telah dibagikan lebih dari 22 ribu kali dan disukai lebih dari 83 ribu orang. Ia mengungkapkan, pamannya yang biasa ia panggil dengan sebutan kakak tersebut memang seringkali menyinggung fisiknya setiap kali bertemu dengannya. Menurut Dahlia, setelah kejadianitu, saudaranya terlihat biasa biasa saja.

Bahkan, menurut Dahlia, sang paman justru menyalahkan Dahlia dengan menyebutnya terlalu sensitif atau terbawa perasaan. "Kelihatannya dia fine fine aja, cuman dia seolah play victim dengan bilang saya baperan, seolah olah saya yang salah karena gak memaklumi soal candaan fisik," kata Dahlia. Lebih lanjut, Dahlia punmenyampaikan pesannya untuk orang orang yang mengalami hal yang sama dengan dirinya supaya tetap semangat.