Simak kunci jawaban soal TVRI SD kelas 4, 5, dan 6, Kamis 4 Juni 2020. Belajar dari Rumah TVRI untuk SD kelas 4 6 ini mengusung materi Pengenalan Drama. Terdapat empat soal yang harus dijawab oleh peserta didik.
Peserta diminta untuk menyelesaikan soal dengan jawaban yang tepat. Sementara itu, orang tua atau wali diminta untuk mendampingi anak dalam mengikuti program ini. Sebagai bahan pegangan orang tua untuk mengoreksi, berikut kunci jawaban soal SD Kelas 4 6:
Mengapa setiap cerpen dan novel bisa diadaptasi menjadi naskah drama? Jelaskan alasannya! Mengadaptasi cerpen atau novel merupakan cara paling mudah untuk membuat naskah drama. Mengadapasi berarti mengubah cerpen atau novel menjadi naskah drama.
Semua cerpen atau novel dapat diubah menjadi naskah drama. Hal tersebut karena, pada cerpen atau novel sudah ada struktur alur cerita yang utuh. Ketika mengadapatasi ke dalam naskah drama, kita tinggal menuliskan dialognya saja.
Pada intinya, mengadaptasi cerpen atau novel akan memudahkan dalam menulis naskah drama. Bagaimana cara mengubah cerpen atau novel menjadi sebuah naskah drama? Cara mengubah cerpen atau novel menjadi naskah drama yakni:
Baca isi cerpen atau novel yang akan diadaptasi dengan saksama. Kemudian ubah peristiwa yang ada di dalamnya menjadi dialog antartokoh. Tidak semua peristiwa, pilihlah peristiwa yang menarik yang ada dalam cerpen atau novel.
Dalam membuat naskah drama, perlu dipahami 3 unsur penting yaitu penokohan, plot, dan dialog. Buatlah 1 adegan naskah drama yang diadaptasi dari cerpen atau novel dengan menerapkan 3 unsur tersebut! Cerpen berjudul 'Surat untuk Papa' dari . “SURATTTTT!" teriak Pak Pos, ketika tiba di rumah Winni.
Dengan setengah berlari Winni menghampiri Pak Pos dan mengambil surat yang diberikan padanya. Winni pun tak lupa mengucapkan terima kasih. Sejenak Winni membaca alamat yang ada pada surat itu. "Cihuiiii, surat dari Papa," serunya dengan gembira seraya membawa surat itu ke dalam rumah. Winni menyerahkan surat itu pada Mama di dapur. "Ma, ada surat dari Papa di Timtim!"
Mama lalu mengecilkan api kompor dan mengambil surat itu serta membukanya. Ketika membaca, mata Mama berbinar binar. "Kenapa, Ma?" tanya Winni yang sudah tak sabar ingin membaca juga. Tapi Mama yang sedang asyik, tidak mempedulikan pertanyaan Winni dan terus saja membaca. Tak lama kemudian, "Bacalah sendiri!" ujar Mama seraya menyerahkan surat itu. Mama pun kembali ke dapur.
Segera Winni mengambil surat Papa dan membacanya di sofa di ruang tamu. Mulut Winni komat kamit membaca surat itu. Lama juga membacanya. "Jadi Papa sudah sampai di Timtim. Syukurlah! Hmm, tapi gara gara Papa ditugaskan di Timtim, aku di rumah kesepian," gerutunya. Memang biasanya setiap sore, Pak Teja, ayah Winni, mengajak putrinya bersepeda ke silang Monas atau bersenda gurau bersama.
Tapi sejak minggu yang lalu, Pak Teja pergi bertugas. Winni merasa kesepian ditinggal ayahnya. Setelah selesai membaca, Winni pergi ke kamarnya. Ia duduk termenung di meja belajarnya dan melihat ke sekelilingnya. Tapi tak ada satu mainan pun yang menarik perhatiannya. Tiba tiba matanya tertuju pada tumpukan kertas.
"Ah, aku tahu! Lebih baik aku menulis surat pada Papa. Pasti Papa senang!" ujarnya, lalu mengambil selembar kertas dan mulai menulis. "Maaaaa!" teriak Winni seraya menuju ke dapur. "Ma, Winni tulis surat untuk Papa." Winni menyerahkan surat yang baru saja ditulisnya. Mama pun membacanya. "Wah, Win, tentu Papa akan senang menerima suratmu. Oh ya, mana amplopnya? Awas lho, jangan lupa menulis alamat. Dan juga prangkonya untuk biaya pengiriman. Kalau sudah, biar Mama besok yang memposkannya."
Winni menganggukkan kepalanya. Ia tersenyum puas karena dapat melepaskan rindunya pada Papa, meskipun hanya dengan surat. Pak Pos: "SURATTTTT!" Dengan setengah berlari Winni menghampiri Pak Pos.
Winni: "Terima Kasih. Cihuiiii, surat dari Papa" Winni membawa surat itu ke dalam rumah. Winni: "Ma, ada surat dari Papa di Timtim!"
Mama membaca surat itu. Winni : "Kenapa, Ma?" (tanya Winni penasaran) Mama Winni: "Bacalah sendiri!" (seraya menyerahkan surat itu)
Winni: "Jadi Papa sudah sampai di Timtim. Syukurlah! Hmm, tapi gara gara Papa ditugaskan di Timtim, aku di rumah kesepian," Kemudian Winni berniat membalas surat dari Papa. Winni: "Ma, Winni tulis surat untuk Papa." (menyerahkan surat yang baru saja ditulisnya).
Mama : "Wah, Win, tentu Papa akan senang menerima suratmu. Oh ya, mana amplopnya? Awas lho, jangan lupa menulis alamat. Dan juga prangkonya untuk biaya pengiriman. Kalau sudah, biar Mama besok yang memposkannya." Tuliskan watak setiap tokoh pada drama Kisah Pemulung dan Penjual Bakso! Penjual Bakso : Ceria, murah hati
Pemulung : Selalu bersyukur, Sabar, jujur, baik hati, suka menolong Anak kecil : Mudah marah, usil, cerdik, kurang tanggung jawab Kunci jawaban ini hanya sekadar pegangan untuk orang tua mengoreksi jawaban anak.
Dari materi belajar di rumah TVRI, orang tua diharapakan memandu secara langsung proses belajar anak. Sehingga anak meraih kompetensi literasi terkait Menulis esai pendek untuk menggambarkan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Jalan Sesama: Kotak
Khan Academy: Mengenal Pecahan Pengenalan Drama Matematika Manfaat Betul: Pola Bilangan
Matematika: Persamaan Eksponensial (Bentuk 4, 5, dan 6) Waktu Berkualitas dengan Keluarga Kumpulan Film Pendek: Kabar Burung
Jadwal ini dapat berubah sewaktu waktu sesuai kebijakan penyiaran TVRI dan Kemendikbud. Jika ada perubahan jadwal akan diinformasikan lebih lanjut. Hal hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi anak dari melihat tayangan:
1. Dampingi anak ketika sedang menyimak tayangan, kemudian minta anak untuk mengomunikasikan ide, gagasan, maupun perasaan sendiri, baik lisan maupun tertulis, dari tayangan tersebut. Selanjutnya, orang tua perlu mendengarkan, membaca apa yang disampaikan anak, dan memberi umpan balik berupa tanya jawab, diskusi dan pujian. 2. Lakukan diskusi dengan anak terkait hasil tulisannya.
Perhatikan tema, topik, gagasan, atau ide yang dirasa belum pas dan beri waktu kepada anak untuk mengemukaan pendapatnya dan memperbaiki tulisannya. Jika orang tua mengalami kesulitan, bisa diskusi bersama keluarga dan guru. 3. Mintalah anak untuk membacakan hasil tulisannya.
Perhatikan cara duduk, jarak dari buku ke mata, posisi sikap yang baik, dan intonasi pembacaan. Selanjutnya, bersama sama orang tua dan anak menyimpulkan bacaan. Hal hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi numerasi anak dari melihat tayangan:
1. Berusahalah untuk mendampingi anak menyaksikan tayangan hingga selesai. Dengan menyimak tayangan bersama anak, orang tua diharapkan ikut memahami materi yang disampaikan. 2. Ajaklah anak berdiskusi kebermanfaatan tayangan yang disaksikan.
Berilah motivasi untuk penyelesaian tugas yang diberikan dengan memeriksa kembali apa yang sudah dikerjakan anak. 3. Untuk tugas yang rumit atau perlu penyelesain, arahkan anak untuk mencari referensi lainnya dari buku. Jika memungkinkan, berdiskusilah dengan guru jika anak membutuhkan bimbingan lebih lanjut.
4. Mintalah anak membacakan hasil karya yang ditulisnya dan berikan komentar seputar penyampaian dan komunikasi yang digunakan. Berikan penghargaan untuk karya yang sudah dibuat anak.