Generasi milenial sudah sangat akrab dengan yang namanya passion. Namun, masih banyak yang hanya sekedar tau dan belum paham makna dari passion tersebut. Passion menurut Vallerand dan Houlfont adalah kecenderungan kuat terhadap suatu kegiatan yang disukai oleh individu, dimana mereka akan rela mengorbankan waktu dan energinya untuk melakukan hal tersebut.
Passion dapat berubah-ubah dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Tapi jika kamu teliti lagi, sebenarnya passion yang berubah tersebut pasti bermuara pada satu value yang sama pada dirimu. Passion tidak muncul begitu saja pada suatu waktu pada hari tua, walaupun pemaknaannya bisa jadi baru muncul pada hari tua.
Kebanyakan orang kerap menyalahartikan passion sebagai ambisi. Padahal ambisi bisa muncul sesaat, kapan saja, sebagai impian raksasa yang masih terlalu goyah dan bisa berangkat dari rasa serakah, penguasaan, tidak ingin tersaingi. Sedangkan passion lebih solid, berasal dari dorongan hasrat terpendam, atau sering disebut juga kecintaan.
Lalu apa bedanya dengan hobi? Passion dan hobi memiliki banyak kesamaan, tetapi yang membedakannya adalah hasil atau manfaat yang didapatkan setelah mengerjakan suatu kegiatan. Ketika kamu senang melakukan suatu kegiatan sampai rela mengeluarkan waktu, tenaga, dan uang hanya untuk kepuasan diri. Inilah yang dimaksud dengan hobi. Contohnya, kamu senang bermain futsal lalu kamu rela mengorbankan waktu,tenaga, hingga uangmu untuk bisa bermain futsal.
Sedangkan passion sendiri adalah kegiatan yang kamu sukai dan mendapatkan sesuatu setelah kamu mengerjakannya, mungkin bisa berupa uang. Contohnya, ketika kamu senang bermain futsal, kamu akan menekuninya, memilih jalan, dan karir untuk bisa menjadi pemain futsal profesional. Hal ini memungkinkan kamu dibayar untuk bisa bermain futsal dan mendapatkan manfaat lebih dari bermain futsal.
Banyak yang salah menerjemahkan ungkapan ini. Misalnya, ada orang yang sangat hobi memasak, lalu ia menuruti hobi -yang ia anggap sebagai passion tersebut untuk kemudian memilih karir sebagai koki atau membuka usaha kuliner dan meninggalkan karirnya sekarang yang mungkin sedang menanjak. Padahal, passion ini sebenarnya bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya.
Passion seringkali terbentuk dengan perlahan-lahan, seringkali melalui tahap pengembangan yang rumit dan berliku. Jadi, seseorang bisa jadi menemukan passion-nya di tengah pekerjaan yang ia tekuni. Dan, untuk menjadi benar-benar mahir, ia pun perlu menyempurnakan dirinya yang bisa jadi memakan waktu bertahun-tahun dan jerih payah yang sangat besar.
Jika kamu belum mengetahui passion yang ada dalam diri kamu saat ini, jangan khawatir. Kamu masih memiliki waktu untuk mencoba lebih mengenal diri sendiri. Dengan mengeksplorasi kegiatan-kegiatan yang belum pernah dicoba sama sekali. Passion akan lebih mudah diketahui ketika kita bisa menciptakan dan mengembangkannya, bukan hanya sekedar dicari.